JCCNetwork.id-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai dampak dari angin kencang yang diprediksi terjadi selama tiga hingga empat hari ke depan.
“Waspada karhutla, karena hari ini angin mencapai 35 knot,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Rabu.
Sti Nenotek menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT disebabkan oleh aktifnya Monsoon Timur serta perbedaan besar gradient tekanan antara Australia dan Asia.
Angin kencang ini diperkirakan akan terus berhembus dengan kecepatan mencapai 25 knot dalam beberapa hari ke depan.
Dengan adanya peningkatan kecepatan angin ini, BMKG mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi, seperti kebakaran hutan dan lahan, pohon tumbang, atau baliho roboh.
Sti juga menyarankan agar warga tidak melakukan aktivitas pembakaran, terutama di lahan yang sangat kering, karena dapat memicu kebakaran yang meluas.
Ia juga mengingatkan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan para petani diimbau untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar lahan.
“Ini harus diawasi karena sekarang angin kencang dan bisa menyebabkan kebakaran,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan perjalanan, khususnya untuk tidak berteduh di bawah pohon saat angin kencang.
“Waspada pohon yang mudah patah atau baliho yang roboh saat angin kencang,” kata dia.
Terkait peringatan angin kencang ini, BMKG juga menginformasikan adanya gelombang tinggi yang mencapai tiga meter di Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, serta gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Akibat angin kencang dan gelombang tinggi tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang telah membatalkan penyeberangan kapal feri tujuan Kupang-Rote pada hari ini, dan penundaan keberangkatan kapal dilakukan hingga kondisi cuaca membaik.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga, juga mengimbau pelaku jasa pelayaran untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca maritim sebelum berlayar dan waspada terhadap potensi angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang bisa terjadi secara tiba-tiba.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” katanya.