Rupiah Melemah Properti Goyang, Bisnis Jamu Tetap Kokoh

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id – Tren pelemahan nilai tukar Rupiah yang terus berlanjut di tengah ketidakpastian kebijakan pemotongan suku bunga acuan oleh Federal Reserve AS (The Fed) terus menjadi sorotan utama dalam kalangan publik. Mata uang Garuda telah terdepresiasi sebesar 6% sepanjang tahun ini, dengan nilai mencapai level Rp16.200 per Dolar AS, mempengaruhi sejumlah sektor termasuk properti.

Senior Director Head of Advisory Group JLL Indonesia, Vivin Harsanto, mengungkapkan bahwa pelemahan Rupiah akan memiliki dampak ganda bagi industri properti, baik dari sisi konsumen maupun pengembang. Menurutnya, pelemahan ini dapat mengurangi daya beli konsumen serta menaikkan biaya bahan baku impor, serta meningkatkan beban utang dalam bentuk valuta asing yang harus ditanggung oleh pengembang properti.

- Advertisement -

Namun, pandangan berbeda datang dari PT Sido Muncul, yang menyatakan bahwa pelemahan Rupiah tidak berdampak signifikan terhadap bisnis mereka. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka tetap stabil dan mampu menghadapi volatilitas pasar mata uang dengan strategi yang tepat.

Dengan kondisi ekonomi global yang terus berubah dan ketidakpastian di pasar keuangan, dampak pelemahan Rupiah terhadap berbagai sektor bisnis, termasuk properti, masih menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Arsenal Lolos ke Perempat Final Liga Champions, Siap Hadapi Real Madrid

JCCNetwork.Id -Arsenal memastikan diri melaju ke perempat final Liga Champions 2024/25 setelah bermain imbang 2-2 melawan PSV Eindhoven dalam leg kedua babak 16 besar...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER