JCCNetwork.id – Dua menteri Kabinet Indonesia Maju rame-rame borong Anies Baswedan buntut kritiknya terkait Subsidi Mobil Listrik.
Anies Baswedan menilai, bahwa subsidi mobil listrik tidak memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup. Bahkan justru semakin memperparah kemacetan dan memperkeruh polusi udara.
“Solusinya bukan terletak di subsidi untuk mobil listrik. Pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi,” kata Anies dalam keterangannya yang di kutip JCCNetwork.id, Rabu (10/5/2023).
Selain itu, menurut Anies, pendapatan dari subsidi mobil listrik hanya bakal dinikmati oleh kalangan yang mampu saja. Pasalnya, hal ini merupakan kebijakan yang tidak tepat sasaran.
“Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat,” tambahnya.
Menyikapi kritik eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon presiden 2024 itu, dua menteri sekaligus pun lansung buka suara.
Pertama respon dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Menurut Airlangga, kritik Anies itu tidaklah tepat dan justru jauh dari target pemerintah mensubsidikan kendaraan listrik terutama mobil.
Bahkan, kata Airlangga, semua negara saat ini sudah mensubsidikan mobil listrik.
“Subsidi mobil listrik itu hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama,” terang Airlangga.
Selain Airlangga, respon yang lebih pedas lagi diluapkan Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Menurut Luhut, kritik Anies Baswedan atas subsidi mobil listrik sangat tidaklah tepat. Luhut mengklaim bahwa subsidi mobil listrik sudah melalui studi komperhensif.
“Mengenai mobil listrik sudah ada studi komprehensif. Saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita. Jadi jangan kita lawan arus dunia juga,” papar Luhut di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/2023) kemarin.
Bahkan, Luhut juga meminta Anies untuk menghadapnya agar ia menjelaskan secara detail alasan pemerintah mensubsidikan mobil listrik tersebut.
“Siapa yang berkomentar saya tidak tahu, suruh dia datang ke saya, biar saya jelaskan bahwa itu tidak benar omongannya,” tegas Luhut.