JCCNetwork.id – Cara pijat aromaterapi dalam hal ini pijat dengan cara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman selama persalinan.
Sebuah penelitian menyebutkan, ibu yang di pijat 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit.
Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami. Endorphin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak.
Dalam persalinan, pijat juga membuat ibu merasa lebih dekat dengan orang yang merawatnya. Sentuhan seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah, dan takut.
Banyak bagian tubuh ibu bersalin dapat dipijat, seperti kepala, leher, punggung, dan tungkai. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu, apakah tekanan yang diberikan sudah tepat.
Memang, pemakaian minyak pijat membuat pijatan lebih nyaman. Namun, berhati-hatilah memilih minyak pijat dalam persalinan.
Jangan gunakan essential oil tanpa berkonsultasi dengan ahli aromaterapi. Beberapa jenis aroma minyak pijat mengandung zat yang kuat.
Aroma ini dapat mempengaruhi kontraksi jika salah digunakan. Biasanya, ahli aromaterapi menyarankan base oil, misalnya minyak yang terbuat dari kacang almond.
Namun, jangan gunakan almond jika alergi kacang. Minyak zaitun juga dapat digunakan karena dapat diserap lapisan kulit dengan baik.
Umumnya, ada dua teknik pemijatan dilakukan dalam persalinan, yaitu effluerage dan counterpressure. Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak putus-putus.
Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Dalam persalinan, effluerage dilakukan dengan menggunakan ujung jari yang ditekan lembut dan ringan.
Lakukan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan kulit.
Pijat counterpressure adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tents.