JCCNetwork.id- Harga emas dunia melonjak lebih dari 1% pada perdagangan terbaru, didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat dan rilis data ekonomi AS yang melemah. Ketegangan geopolitik juga turut mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas, terutama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin absen dari perundingan damai yang dinantikan pasar global.
Emas di pasar spot tercatat naik 1,3% menjadi US$3.218,89 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari satu bulan pada sesi awal. Sementara itu, emas berjangka AS juga menunjukkan penguatan sebesar 1,2%, berada di level US$3.226,6 per ons.
Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh indeks dolar AS yang turun 0,1%, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor luar negeri yang menggunakan mata uang non-dolar. Momentum ini memperkuat minat terhadap emas sebagai pelindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Namun, kondisi berbeda justru terjadi di pasar domestik. Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian mengalami penurunan meski pasar global tengah menguat. Untuk ukuran 1 gram, emas Antam dibanderol Rp 1.939.000, turun Rp 21.000 dari harga sebelumnya.
Emas UBS ukuran 1 gram dijual Rp 1.896.000, turun Rp 18.000. Sedangkan emas Galeri 24 tercatat Rp 1.861.000 per gram, merosot Rp 21.000 dibanding hari sebelumnya.