JCCNetwork.id-Saat musim hujan tiba, sering kali kita melihat kawanan laron berbondong-bondong mengerumuni lampu-lampu di rumah atau jalanan. Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan biasa, tetapi memiliki alasan ilmiah yang menarik.
Laron, yang merupakan bentuk dewasa dari rayap, memiliki insting alami untuk mencari cahaya. Namun, mengapa serangga ini begitu terobsesi dengan sumber cahaya buatan? Para ahli menjelaskan bahwa laron menggunakan cahaya alami, seperti bulan dan bintang, sebagai navigasi dalam perjalanan mereka. Sayangnya, cahaya buatan yang lebih terang dari lampu-lampu di sekitar mereka justru membuat laron kebingungan. Mereka kehilangan arah dan terus terbang mengitari sumber cahaya hingga kelelahan atau akhirnya jatuh ke tanah.
Selain itu, dorongan biologis juga berperan. Laron merupakan rayap yang sedang dalam fase reproduksi, dan cahaya menjadi indikator bagi mereka untuk mencari pasangan. Sayangnya, alih-alih menemukan pasangan, banyak laron justru terjebak dalam perangkap cahaya hingga akhirnya mati sebelum berkembang biak.
Fenomena ini memang sudah menjadi pemandangan umum, tetapi sedikit yang menyadari bahwa di baliknya terdapat mekanisme alam yang menarik. Jadi, saat melihat laron mengerubungi lampu, kita sebenarnya sedang menyaksikan salah satu misteri kecil dari dunia serangga yang masih menyimpan banyak rahasia.