JCCNetwork.id- Intensitas kegiatan dalam retret kepala daerah yang digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, memunculkan konsekuensi bagi pesertanya. Tiga kepala daerah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar akibat kelelahan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa jadwal padat dalam retret ini tidak akan mengalami perubahan. Menurutnya, kepala daerah perlu menyesuaikan diri dengan ritme kegiatan yang telah dirancang.
“Yang menyesuaikan adalah (kepala daerah) yang sakit. Karena jadwalnya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga sangat padat,” ujar Bima di lokasi retret pada Minggu (23/2/2025).
Bima menyarankan agar kepala daerah yang merasa kurang sehat dapat beristirahat sementara tanpa harus memaksakan diri mengikuti sesi pembelajaran.
“Tetapi kalau kondisinya tidak memungkinkan silakan istirahat di tenda, atur ritme,” cetusnya.
Menurut informasi yang dihimpun, ketiga kepala daerah tersebut telah mendapat penanganan medis. Dua di antaranya harus menjalani perawatan inap, sementara satu lainnya hanya memerlukan infus sebelum diperbolehkan rawat jalan.
“Dua rawat inap, satu diinfus (rawat jalan),” jelasnya.
Kedua kepala daerah yang masih dirawat disebut mengalami gangguan kesehatan terkait gula darah dan tekanan darah tinggi. Meski demikian, kondisi mereka kini berangsur membaik.
“Kesimpulan dokter adalah terlalu lelah. Karena rangkaiannya (berlanjut) dari pelantikan di Istana (Kepresidenan),” bebernya.
Sebagai bentuk kebijakan, kepala daerah yang sakit diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti sesi pembelajaran.
Sesi retret pada hari itu mencakup lanjutan materi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) serta penutupan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sementara itu, agenda hari berikutnya akan menghadirkan presentasi dari tujuh menteri, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara M. Herindra, serta Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.
