JCCNetwork.id-Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Isyana Bagoes Oka, mengungkapkan pentingnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah stunting, khususnya bagi ibu hamil hingga balita.
Program ini bertujuan untuk memastikan kecukupan gizi bagi generasi penerus bangsa, dimulai dari usia dini.
Dalam kunjungannya pada Jumat (10/1) di Posyandu Anyelir 1, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Isyana menjelaskan bahwa sebelumnya program ini lebih banyak diterapkan di sekolah, namun kini diperluas untuk mencakup ibu hamil, menyusui, dan anak-anak balita.
“Sebelumnya kan sudah diluncurkan di 190 titik, tetapi kebanyakan itu anak sekolah. Nah, hari ini kita laksanakan untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak yang belum usia sekolah, karena mereka ini sumber daya manusia untuk masa depan bangsa,” katanya.
Isyana menegaskan bahwa kecukupan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat krusial untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat tanpa stunting.
Ia menambahkan bahwa pemberian gizi yang cukup harus dimulai sejak masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI, MPASI, hingga makan makanan keluarga.
“Karena tahun 2045 anak-anak akan menjadi pemimpin bangsa, agar sehat dan tidak stunting, bagaimana caranya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (usia 0-2 tahun) gizinya cukup, dimulai saat hamil, menyusui, enam bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI), sampai bisa makan makanan yang ada di meja seperti makanan keluarga,” ujar Isyana.
Selain itu, Isyana juga mengungkapkan bahwa di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat ahli keuangan dan ahli gizi yang memastikan pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.
“Kita ingin anaknya makan, tetapi dia tutup mulut, jadi makan bergizi gratis ini sama-sama mengajarkan anak-anak kita tentang gizi dan makanan yang baik,” ucapnya.
Kepala SPPG Ciracas, Agung Riyano Riyadita, melaporkan bahwa setiap Jumat, program ini memberikan 302 porsi makan bergizi, dengan rincian 28 porsi untuk ibu hamil, 38 porsi untuk ibu menyusui, dan 236 porsi untuk balita.
“Kalau untuk anak-anak tentu gramasi atau jumlahnya akan lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang dimiliki oleh ibu hamil, dan ini disesuaikan juga dihitung betul. Untuk makanannya memang bervariasi karena tergantung masing-masing SPPG,” tuturnya
Program MBG diharapkan dapat mendukung pencapaian generasi sehat dan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.