JCCNetwork.id-Sejak pandemi COVID-19 menghantam Indonesia pada 2020, perekonomian nasional menghadapi tantangan berat, seiring dengan krisis global yang merembet pada sektor sosial, ekonomi, dan politik.
Namun, Indonesia berhasil bertahan, sebagian besar berkat kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi pilar utama dalam menopang perekonomian.
Sektor UMKM Indonesia telah terbukti tangguh, bahkan pada krisis ekonomi besar, seperti krisis moneter 1998 dan pandemi COVID-19.
Di tengah ancaman resesi global akibat inflasi tinggi dan ketegangan politik internasional, UMKM kembali menjadi kekuatan ekonomi yang tak tergantikan.
Ancaman Resesi Global: Inflasi dan Ketidakpastian
Meningkatnya inflasi global, ketegangan geopolitik, dan ancaman perang dagang mengkhawatirkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Konflik yang berkepanjangan, seperti perang Rusia-Ukraina, serta kebijakan ekonomi yang belum tentu stabil di negara besar, seperti Amerika Serikat, menambah ketidakpastian ekonomi.
Indonesia, sebagai bagian dari sistem ekonomi global, diprediksi akan terkena dampak langsung, termasuk melalui kebijakan moneter yang lebih ketat di negara maju.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis bahwa Indonesia mampu bertahan menghadapi potensi resesi global.
Perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang cukup kuat dan akan terus beradaptasi dengan perubahan yang cepat, ujarnya, menegaskan bahwa meskipun tantangan besar menghadang, Indonesia tetap berada pada jalur yang stabil.
Kontribusi UMKM terhadap Perekonomian Nasional
Di tengah ketidakpastian ini, sektor UMKM memainkan peran krusial dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2024, Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di berbagai sektor, dari kuliner hingga teknologi digital.
Keberadaan UMKM terbukti memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan 61,07 persen dari total PDB Indonesia pada 2021.
Sektor ini juga mampu menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja Indonesia, menunjukkan potensi besar dalam penurunan angka pengangguran.
Oleh karena itu, UMKM tidak hanya berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan, tetapi juga dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah ancaman resesi.
Transformasi Digital: Kunci Ketahanan UMKM
Transformasi digital menjadi kunci dalam mengembangkan sektor UMKM Indonesia.
Hingga Juli 2024, sekitar 25,5 juta UMKM telah beradaptasi dengan teknologi digital, memanfaatkan e-katalog dan media sosial untuk memasarkan produk mereka.
Kementerian Koperasi dan UKM juga mencatat bahwa sektor UMKM yang bertransformasi ke ranah digital memiliki potensi yang lebih besar dalam bersaing di pasar global.
Pemerintah Indonesia mendukung sektor ini melalui berbagai program, termasuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan implementasi UU Cipta Kerja yang bertujuan untuk mempermudah izin usaha dan memberikan akses pasar yang lebih luas.
Dukungan lebih lanjut juga datang dari program “Bangga Buatan Indonesia” yang mendorong masyarakat untuk memilih produk lokal dan memperkenalkan produk UMKM ke pasar internasional.
Tantangan yang Belum Selesai: Pembenahan SDM dan Teknologi
Meski mendapatkan berbagai kemudahan dan dukungan, UMKM Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar.
Salah satunya adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perubahan dari bisnis konvensional menuju bisnis berbasis daring.
Pengelolaan usaha yang masih kurang profesional, serta kesulitan dalam memperoleh pembiayaan dan memenuhi persyaratan legalitas usaha, menjadi hambatan utama.
Kementerian Keuangan, dalam hal ini, turut berperan dengan menyediakan platform lelang.go.id untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM, serta memberikan akses ke pelatihan digital dan pendampingan untuk mempersiapkan UMKM menghadapi pasar internasional.
UMKM Sebagai Penopang Ekonomi di Masa Depan
Keberhasilan sektor UMKM dalam menghadapi krisis ekonomi global sangat bergantung pada kesiapan pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan mereka.
Program-program pemerintah yang telah dirancang, termasuk pendampingan digital dan akses ke pasar global, memberikan harapan bagi keberlanjutan dan perkembangan sektor ini.
Namun, meskipun tantangan besar masih menghadang, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendukung UMKM agar tetap menjadi penopang ekonomi nasional.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif dari pelaku UMKM, sektor ini diyakini akan terus tumbuh dan membantu Indonesia bertahan di tengah gejolak resesi global yang masih berlangsung.
Ke depannya, sektor UMKM di Indonesia diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut, memperkuat daya saing, dan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh.
Dalam situasi ketidakpastian global, UMKM Indonesia tetap menjadi salah satu pilar utama yang diandalkan untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional.