Prabowo Targetkan Ekonomi Indonesia Melonjak 8%, Mungkinkah Kita Jadi Singa Asia?

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id- Presiden Prabowo Subianto mengumumkan target ambisius untuk membawa pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia mencapai 8% dalam masa kepemimpinannya, jauh di atas angka pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih berada di kisaran 5%. Langkah ini menimbulkan perdebatan di kalangan ekonom, sebagian menilai hal ini berpotensi mengembalikan kejayaan ekonomi seperti era Soeharto, sementara lainnya mengingatkan risiko yang mungkin terjadi.

Direktur Political Public and Policy Studies (P3S), Jerry Massie, optimistis Prabowo dapat mewujudkan visi ini. Dalam diskusi daring memperingati HUT ke-5 P3S bertajuk “Prospek Ekonomi Indonesia di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo,” Jerry menyebut bahwa Prabowo mengombinasikan prinsip ekonomi era Soeharto dan SBY, dengan melibatkan pakar seperti Fuad Bawazier dan Marie Elka Pangestu.

- Advertisement -

“Saya pikir Prabowo akan sukses mengembalikan Indonesia seperti era Soeharto dengan julukan The Tiger of Asia atau bahkan menjadi The Lion of Asia,” kata Jerry. Ia juga menilai, apabila UMKM terus didorong dan sektor pertanian mendapat perhatian serius, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan yang selama ini cukup tinggi, termasuk beras dan gula yang mencapai angka jutaan ton.

Namun, ekonom Fithra Faisal Hastiadi menekankan bahwa ambisi tersebut harus dihadapi dengan kehati-hatian, terutama dalam menghadapi tantangan domestik seperti pengelolaan sumber daya serta optimalisasi kebijakan fiskal. Fithra mengingatkan pentingnya menjaga defisit fiskal di bawah 3% untuk menumbuhkan kepercayaan investor dan meningkatkan stabilitas ekonomi Indonesia. Ia juga menyarankan agar pemerintah memprioritaskan optimalisasi pajak, terutama dari sektor pertambangan, yang diperkirakan dapat memberikan kontribusi signifikan hingga Rp250 triliun.

Selain itu, peneliti P3S, Hasto Ruan, menyoroti pentingnya pengawasan di sektor pasar uang atau forex agar perdagangan forex tidak dikuasai oleh broker ilegal. Menurutnya, pengawasan ini diperlukan agar manfaat ekonomi dapat dirasakan masyarakat dan tidak hanya menguntungkan pelaku bisnis tertentu.

- Advertisement -

Meskipun berbagai pandangan mengemuka, para ekonom sepakat bahwa target ambisius ini harus disertai langkah-langkah realistis dan strategi ekonomi yang solid. Menanggapi keraguan ini, pemerintah menyatakan akan terus memperkuat hubungan diplomatik dan memperluas akses perdagangan internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di bawah kepemimpinan Prabowo.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Mengantuk di Tol, Pajero Tabrak Bekas Gardu

JCCNetwork.Id - Kecelakaan tunggal terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 29, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (11/2/2025). Sebuah mobil Mitsubishi Pajero keluar...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER