JCCNetwork.id- Dalam semangat memperkuat toleransi dan mempererat hubungan lintas agama, Gereja Katolik Santa Theresia, Jakarta, kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan. Menjelang perayaan Idul Adha, pihak gereja menyerahkan seekor sapi seberat 629 kilogram kepada komunitas rumah singgah Hurin in Study Center yang berlokasi di Jati Bundar, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Pastor Kepala Paroki Santa Theresia, Romo Benny Beatus Wetty, SJ, kepada perwakilan komunitas Hurin, Ustaz Babay. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (6/6) dan disambut hangat oleh pengurus rumah singgah serta warga sekitar.
“Kami, teman-teman dari Gereja Santa Theresia ingin melanjutkan tali silaturahmi, tali persaudaraan dan persahabatan,” kata Pastor Kepala Paroki Santa Theresia, Romo Benny Beatus Wetty, SJ, saat penyerahan kepada perwakilan komunitas Hurin, Ustaz Babay di Jakarta dikutip Jumat (6/6).
Romo Benny juga mengajak anak-anak yang hadir untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai refleksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
“Selain sapi, domba, dan kambing yang disebelih, yang suka marah-marah, malas balajar juga ‘disembelih’, ditinggalkan supaya hati kita damai,” tuturnya
Rumah singgah Hurin in Study Center dikenal sebagai pusat kegiatan anak-anak di kawasan Tanah Abang. Di tempat ini, anak-anak belajar mengaji serta mengembangkan keterampilan dasar lainnya. Kehadiran hewan kurban dari Gereja Santa Theresia disambut dengan penuh rasa syukur.
Ustaz Babay mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama komunitasnya menerima hewan kurban dari gereja tersebut. Sudah empat kali kami menerima hewan kurban dari Santa Theresia. Selain itu, mereka juga rutin menyalurkan bantuan sembako, khususnya saat pandemi COVID-19 dan bulan Ramadan.
“Artinya, hubungan kerja dengan Gereja Santa Theresia sudah berjalan lama,” tandasnya.
Ia juga menegaskan bahwa daging kurban nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat usai pelaksanaan salat Idul Adha.
Aksi ini menjadi potret nyata toleransi antarumat beragama di Indonesia yang terus hidup dan berkembang melalui tindakan konkret. Pemberian hewan kurban oleh komunitas non-Muslim menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial dapat melampaui batas-batas keyakinan, membawa pesan damai dan harmoni dalam kehidupan berbangsa.