Gangguan Mental Remaja Berujung Petaka Keluarga di Lebak Bulus

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Tragedi memilukan terjadi di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, ketika seorang remaja berinisial MAS (14) mengakhiri hidup ayah dan neneknya serta melukai ibunya pada Sabtu dini hari (30/11/2024). Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama setelah terungkap bahwa MAS sempat empat kali dibawa ke psikiater sebelum melakukan perbuatannya.

MAS, yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dibawa ke psikiater oleh ibunya setelah mendapat laporan dari guru sekolahnya terkait kebiasaan aneh yang sering ia tunjukkan di kelas. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menyebutkan bahwa laporan dari guru tersebut menjadi awal mula pengobatan psikologis remaja tersebut.

- Advertisement -

“Berawal dari laporan guru kelas karena anak suka tidur di kelas, anak tersebut dibawa sang ibu ke psikiater untuk memeriksa itu yang terjadi,” kata Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Namun, hingga kini pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah gangguan tidur yang dialami MAS sepenuhnya menjadi alasan utama ia harus menjalani sesi dengan psikiater hingga empat kali. Untuk itu, penyidik berencana memanggil psikiater yang menangani MAS guna menggali lebih dalam kondisi kesehatan mentalnya.

“Itu masih didalami, oleh karena itu kita kan memeriksa psikiater yang memeriksa dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” katanya dikutip

- Advertisement -

Sementara itu, ibu MAS, yang menjadi salah satu korban dalam insiden tragis ini, kini tengah berjuang memulihkan diri dari luka fisik maupun trauma mental. Meski demikian, ia sudah mulai memberikan keterangan kepada pihak penyidik.

Rencana mempertemukan MAS dengan ibunya hingga kini masih dalam pertimbangan pihak kepolisian.

“Itu nanti wewenang penyidik. Penyidik yang akan berkoordinasi,” ujarnya.

Dalam keterangannya kepada polisi, MAS mengaku mendapatkan bisikan-bisikan yang mengganggu pikirannya. Bisikan tersebut, yang disebut-sebut sebagai faktor pemicu, membuatnya nekat menghabisi nyawa ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69). Tak hanya itu, ibunya, AP (40), juga menjadi korban dalam insiden tersebut meski akhirnya selamat dari serangan mematikan itu.

Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB di rumah mereka di Bona Indah. MAS, yang dikenal sebagai anak pendiam, mendadak melakukan aksi yang mengejutkan banyak pihak. Penyelidikan lebih lanjut kini tengah dilakukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik tindakan kejam tersebut.

Kasus ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang tersisa, tetapi juga mengguncang masyarakat sekitar. Warga di Perumahan Bona Indah yang mengenal keluarga tersebut sebagai keluarga baik-baik masih sulit mempercayai bahwa tragedi seperti ini dapat terjadi.

Hingga saat ini, penyidik terus mendalami motif di balik tindakan MAS, termasuk kemungkinan adanya faktor gangguan mental yang selama ini belum terdeteksi secara menyeluruh.

Penanganan kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai dinamika kesehatan mental di kalangan remaja, yang kerap terabaikan hingga terlambat ditangani.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, khususnya pada anak-anak dan remaja yang kerap menunjukkan tanda-tanda membutuhkan bantuan profesional.

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Wisma Habibie Dibuka Publik

JCCNetwork.id-Wisma Habibie Ainun (WHA), rumah pribadi yang pernah menjadi saksi kehidupan Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie, dan istrinya, Hasri Ainun Habibie, kini resmi dibuka...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER