JCCNetwork.id- Hyundai Motor Group, yang menaungi merek Hyundai, Kia, dan Genesis, telah mencatat pencapaian luar biasa di pasar mobil listrik Amerika Serikat (AS). Di tengah dominasi Tesla yang masih memimpin dengan lebih dari setengah pangsa pasar kendaraan listrik, Hyundai Motor Group berhasil menjadi pemain terbesar kedua dengan pangsa pasar 10%, menempatkan diri di atas Ford yang hanya meraih 7,4% dan General Motors dengan 6,3%.
Keberhasilan ini tentu menarik perhatian, terutama karena mobil listrik Hyundai saat ini tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif kredit pajak sebesar US$ 7.500 atau sekitar Rp 116,2 juta yang ditawarkan pemerintah AS. Namun, Hyundai dan Kia menunjukkan langkah cerdik untuk mengatasi tantangan ini. Kedua perusahaan asal Korea Selatan tersebut memberikan kredit penuh sebesar US$ 7.500 bagi konsumen yang memilih untuk menyewa mobil listrik mereka, daripada membeli. Hal ini terbukti berhasil karena tingkat penyewaan mobil listrik Hyundai mencapai 60%, sementara Kia mencatat angka penyewaan yang lebih tinggi antara 60% hingga 70%.
Kunci dari kesuksesan Hyundai Motor Group tidak hanya terletak pada strategi pemasaran yang inovatif, tetapi juga pada investasi besar-besaran di infrastruktur produksi di AS. Pembangunan fasilitas manufaktur di kompleks Metaplant EV dan pabrik baterai di Georgia sedang berlangsung dengan baik, dan diharapkan mulai beroperasi pada Oktober tahun ini. Kompleks ini dirancang untuk memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 300.000 unit mobil listrik, dengan potensi ekspansi hingga 500.000 unit di masa mendatang. Selain itu, Hyundai juga bekerja sama dengan LG Energy Solution dalam membangun fasilitas baterai khusus, yang diproyeksikan akan selesai pada akhir 2025.
Di sisi lain, Kia juga tidak ketinggalan dalam mengejar peluang di pasar mobil listrik AS. Produksi EV9 listrik baru-baru ini dimulai di Georgia, dan pengiriman kendaraan yang diproduksi secara lokal ini akan dimulai pada bulan Oktober. Karena diproduksi di AS, EV9 ini akan memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif kredit pajak sebesar US$ 7.500, menambah daya tariknya di pasar yang semakin kompetitif. Tidak hanya itu, Kia juga bersiap membuka pabrik baterai baru melalui kerja sama dengan SK On, yang akan mulai beroperasi tahun depan di Georgia. Pabrik ini diharapkan dapat memasok baterai untuk kendaraan listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Montgomery, Alabama.
Dengan strategi dan investasi yang matang, Hyundai Motor Group menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat posisi di pasar mobil listrik AS, menghadapi persaingan ketat, dan memanfaatkan peluang yang ada dengan bijaksana.