JCCNetwork.id- Buka puasa bersama telah menjadi tradisi Umat Muslim, hal ini pula yang paling ditunggu oleh banyak negara-negara Islam ketika Bulan Ramadhan. Tradisi buka puasa merupakan momen berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Bagi umat Islam, tradisi ini memiliki nilai-nilai kebaikan, seperti rasa syukur, kedisiplinan, dan pengendalian diri. Konkritnya, Umat Islam dianjurkan tidak memakan menu buka puasa secara berlebihan, meski seharian menahan lapar dan dahaga.
Seperti yang telah kita ketahui, budaya buka puasa di negara-negara Muslim dilakukan dengan beragam cara dan memiliki tradisi masing-masing.
Mari kita mulai dari negara Mesir. Budaya buka puasa Mesir, memiliki tradisi unik yaitu menyantap Kunafa, kue khas Mesir. Hidangan pencuci mulut ini memiliki cita rasa yang manis.
Kunafa terbuat dari tepung gandum dengan aneka isian. Kue ini biasanya diisi keju, krim, kismis, atau kacang.
Selanjutnya negara Qatar. Sebagai negara muslim, Qatar tentu memiliki banyak tradisi saat bulan Ramadan tiba, salah satunya Garangaou. Ini merupakan festival khusus anak-anak di Qatar yang rutin diadakan setiap tanggal 13-15 di bulan Ramadan.
Garangaou ini diadakan setelah buka puasa. Anak-anak akan melakukan pawai sambil bernyanyi, kemudian berhenti di setiap rumah untuk meminta kue atau permen.
Perbedaan Pakian anak laki-laki dengan anak perempuan, antra lain anak laki-laki akan memakai baju hitam dengan rompi merah, sedangkan anak perempuan akan memakai pakaian tradisional Qatar, Dishdashas.
Berikutnya Singapura. Tradisi yang dilakukan di Singapura yaitu Bazar makanan. Uniknya, pusat bazar diadakan di Sultan Mosque, sehingga bazar ini juga dikenal sebagai Ramadan Bazar Masjid Sultan.
Begitu banyak menu yang disiapkan saat buka puasa yang dapat anda jumpai di bazar ini. Harganya pun relatif terjangkau.
Kemudian kita ke negara eropa yaitu Jerman. Walaupun tidak termasuk negara muslim Jerman juga memiliki tradisi unik saat buka puasa yang wajib anda ketahui. Buka puasa di Jerman akan didominasi oleh makanan khas Turki, seperti kalladsch, qata’ef, suus, hingga dschellab.
Banyaknya hidangan khas Turki saat berbuka puasa dikarenakan tingginya jumlah perantau asal Turki yang tinggal di Jerman. Jadi, tidak heran suasana Ramadan di Jerman kental dengan khas Turki.
Yang terakhir Arab Saudi. Negara ini mempunyai tradisi unik saat buka puasa yaitu meriam besar yang selalu dibunyikan, hingga perubahan jam kerja.
Membunyikan meriam sebagai penanda waktu berbuka puasa telah tiba atau yang disebut dengan Midfa Al Iftar Idrat. Walaupun seiring perkembangan teknologi yang pesat ini, meriam tetap dipakai dan tidak tergantikan. (Dilansir RRI.CO.ID)