JCCNetwork.id- Seorang pemuda berusia 19 tahun bernama Edward Coristine, yang dikenal di dunia maya dengan alias “Big Balls,” kini menjadi sorotan setelah ditunjuk untuk bergabung dengan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Elon Musk. Perekrutannya menjadi bagian dari inisiatif pemerintahan Presiden AS Donald Trump dalam mengurangi pengeluaran pemerintah secara drastis.
Coristine sebelumnya adalah mahasiswa teknik di sebuah universitas ternama di Amerika Serikat. Namun, ia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah demi bekerja di pemerintahan federal. Latar belakangnya sebagai peretas dan pengusaha muda membuatnya dianggap sebagai aset potensial bagi DOGE, yang didirikan untuk mengoptimalkan efisiensi birokrasi dan memangkas anggaran negara.
DOGE, yang dipimpin oleh Musk, telah menjadi salah satu elemen paling kontroversial dalam pemerintahan Trump. Salah satu rekomendasinya yang paling mencolok adalah menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan mengalihkan fungsinya ke Departemen Luar Negeri. Langkah ini diklaim mampu menghemat hingga 1 miliar dolar AS per hari.
Coristine sendiri memiliki rekam jejak yang unik di dunia bisnis dan teknologi. Ia diketahui telah mendirikan setidaknya lima perusahaan di berbagai yurisdiksi, termasuk di Amerika Serikat dan Inggris. Salah satu perusahaannya, Tesla.Sexy LLC, mengelola banyak domain web, termasuk situs yang beroperasi di Rusia. Salah satu proyeknya, bot AI bernama Helfie yang berjalan di platform Discord, menimbulkan pertanyaan terkait izin keamanannya dalam pemerintahan AS.
Selain memiliki pengalaman di industri startup, Coristine juga sempat bekerja di Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, sebelum akhirnya bergabung dengan DOGE. Saat ini, ia disebut ikut dalam rapat-rapat strategis yang membahas reformasi kepegawaian serta kode regulasi pemerintah AS.
Meski DOGE memiliki pengaruh besar dalam kebijakan efisiensi pemerintahan, statusnya masih sebatas badan penasihat. Semua rekomendasi yang diajukan harus mendapatkan persetujuan langsung dari Presiden Trump atau kabinetnya sebelum diterapkan. Keberadaan Coristine dalam lingkaran elit pemerintahan pun menuai pro dan kontra, terutama terkait keamanannya mengakses informasi sensitif.
Hingga kini, Gedung Putih belum mengonfirmasi apakah Coristine telah menerima izin keamanan yang setara dengan pegawai federal lainnya. Namun, dengan latar belakang uniknya sebagai peretas, pengusaha, dan inovator muda, perannya dalam tim Musk di DOGE akan terus menjadi perbincangan dalam politik Amerika.