JCCNetwork.id- Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinobatkan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden paling disukai oleh masyarakat, menurut survei Polling Institute.
Dalam survei yang dilakukan pada 15-16 Januari 2024 dengan 1.219 responden, tingkat kesukaan terhadap Prabowo mencapai 76,8 persen, sementara Gibran mencatat 74,3 persen.
Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim, menyampaikan hasil survei tersebut secara virtual pada Jumat (26/1/2024). Menurutnya, pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan pasangan lainnya.
“Tingkat kesukaan terhadap Prabowo mencapai 76,8 persen, sementara Gibran berada di angka 74,3 persen,” katanya.
Kennedy menjelaskan angka tersebut menjadikan Prabowo dan Gibran sebagai pasangan capres dan cawapres paling disukai publik.
Karena menurut dia, tingkat kesukaan pasangan lainnya jauh di bawah Prabowo-Gibran.
Dia mengatakan tingkat kesukaan Ganjar Pranowo berada di angka 68,2 persen, sementara Mahfud MD 67,4 persen.
“Adapun tingkat kesukaan Anies Baswedan adalah 61,9 persen, sementara Muhaimin Iskandar 61,6 persen,” ujarnya.
Kennedy juga merinci alasan publik memilih pasangan calon. Anies-Muhaimin dipilih karena keinginan akan perubahan (16,5 persen), kecerdasan dan wawasan luas (13,8 persen), kepemimpinan yang mampu (13,7 persen), integritas dan kepercayaan (9,6 persen), serta bukti hasil kerja (9,3 persen).
Prabowo-Gibran, di sisi lain, mendapatkan dukungan karena ketegasan, keberanian, dan kewibawaan (12,8 persen), kemampuan kepemimpinan (11,2 persen), dukungan tanpa syarat (10,2 persen), kelanjutan kepemimpinan Jokowi (9,7 persen), dan meyakinkan (5,2 persen).
Ganjar-Mahfud, yang juga menjadi pilihan masyarakat, disertai dengan alasan pemahaman terhadap kebutuhan rakyat (13,3 persen), dukungan tanpa syarat (13,2 persen), bukti kinerja (9,9 persen), dukungan partai pilihan (9,5 persen), dan kemampuan kepemimpinan (6,3 persen).
Survei ini memiliki margin of error sekitar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, memberikan gambaran mengenai elektabilitas dan sentimen masyarakat menjelang Pemilihan Presiden Satu Putaran.