JCCNetwork.id – Bulan Agustus adalah bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Tiap tanggal 17 Agustus, masyarakat menggelar berbagai perlombaan. Salah satunya lomba panjat pinang.
Ternyata perlombaan panjat pohon pinang punya kisah dan menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia dahulu kala hingga lestari sampai saat ini.
Konon katanya, panjat pinang berawal dari zaman penjajahan Belanda. Lomba panjat pinang diadakan orang Belanda jika sedang menggelar acara besar, seperti hajatan, pernikahan.
Jika saat ini panjat pinang dilakukan sebagai peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Namun, zaman kolonial, panjat pinang dilakukan sebagai hiburan untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda Wihelmina.
Wihelmina adalah ahli waris mahkota Kerajaan Belanda. Uniknya, jika saat ini panjat pinang dilakukan setiap tanggal 17 Agustus, dahulu panjat pinang dilakukan setiap tanggal 31 Agustus yang merupakan hari ulang tahun ratu.
Dikutip dari berbagai sumber, ulang tahun Ratu Wihelmina merupakan acara besar dirayakan keluarga, koleganya, kalangan bangsawan dan koloni-koloni Belanda di belahan dunia lain.
Sehingga pada perayaan ulang tahunya selalu dihadirkan hiburan panjat pinang yang sampai saat ini masih menjadi tradisi perlombaan di Indonesia.
Di Indonesia, peserta lomba adalah orang-orang pribumi. Orang Belanda menonton sambil tertawa-tawa, lantaran orang pribumi saling injak saat mau meraih hadiah yang ada di ujung batang pohon pinang.
Namun, pandangan tersebut bergeser dari sudut pandang filosopi perjuangan, lomba panjat pinang ini memupuk kerjasama antar peserta dan saling memberi semangat untuk mencapai tujuan, yakni meraih bendera yang ada di pucuk pohon pinang.