Baterai RI Tembus Pasar AS

BACA JUGA

OLAHRAGA

TECHNOLOGY

HIBURAN

JCCNetwork.id-Pemerintah Indonesia mengumumkan langkah strategis dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa Indonesia akan mulai mengekspor prekursor, bahan baku penting untuk baterai mobil listrik, ke Tesla pada bulan ini. Pengumuman tersebut disampaikan Bahlil dalam acara Minerba Expo yang disiarkan langsung melalui YouTube Kementerian ESDM, Senin (25/11/2024).

Menurut Bahlil, ekspor ini merupakan bagian dari upaya Indonesia membangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Ia menjelaskan bahwa salah satu tonggak penting dalam ekosistem ini adalah keberadaan pabrik sel baterai milik PT Indonesia Battery Corporation (IBC) di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 10 gigawatt (GW).

- Advertisement -

“Lalu bulan ini kita prekursor sudah langsung kita ekspor ke Amerika Serikat (AS), ke produk Tesla bulan ini,” kata Bahlil, dalam sambutannya di acara Minerba Expo, dikutip siaran langsung Youtube Kementerian ESDM, Senin (25/11/2024).

Ia menambahkan, Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara pertama yang membangun ekosistem baterai kendaraan listrik secara lengkap.

Dalam paparannya, Bahlil mengungkapkan bahwa pengembangan ekosistem baterai ini mencakup seluruh proses produksi, mulai dari penambangan, pengolahan bahan mentah di smelter, hingga pembuatan prekursor, katoda, sel baterai, dan akhirnya daur ulang baterai.

- Advertisement -

Bahlil juga mengungkapkan bahwa prekursor yang akan diekspor ke Tesla bulan ini berasal dari Kawasan Industri Weda Bay, Maluku Utara. Kawasan ini telah menjadi salah satu pusat pengembangan industri baterai di Indonesia.

“Kita ingin Indonesia jadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil lengkap dari hulu ke hilir. Dari mining, smelter, HPAL, prekursor, katoda, battery cell, sampai dengan recycle-nya,”Saat ini progres pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 70-80%.

Bahlil optimistis capaian ini akan meningkatkan daya tarik investasi asing di Indonesia Bahlil mengatakan, saat ini progres pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia mencapai sekitar 70-80%. Bahlil berharap, hal ini akan menjadi salah satu daya tarik investor masuk investasi di Indonesia,” Namun, Bahlil masih enggan membeberkan detail terkait volume ekspor tersebut.

“Bahkan prekursor kan bulan depan sudah kita ekspor untuk ke Amerika untuk memenuhi Tesla, yang ada di Weda Bay,” kata Bahlil di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (18/10/Ia menambahkan bahwa peresmian pabrik ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri baterai nasional.

Dengan keberadaan pabrik ini, Indonesia diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

“Nanti kita umumkan, kita resmikan dulu baru kita umumkan,” kata Langkah strategis ini tidak hanya menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan industri baterai di Indonesia, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Dengan membangun ekosistem yang terintegrasi dan memperluas jaringan industri, Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik dunia. Keberhasilan ekspor ke Tesla diharapkan menjadi batu loncatan bagi kerja sama internasional yang lebih luas, sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam transisi energi global.

“Sudah hampir selesai. Mungkin bulan depan ini (Desember paling lambat) peresmiannya,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM

- Advertisement -

BACA LAINNYA

Gagal Penuhi Regulasi, Federasi Sepak Bola Kongo dan Pakistan Disanksi FIFA

JCCNetwork.Id - FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi terhadap Asosiasi Sepak Bola Republik Kongo (Fecofoot) dan Federasi Sepak Bola Pakistan (PFF), melarang keduanya berpartisipasi dalam...

BERITA TERBARU

EKONOMI

TERPOPULER