JCCNetwork.id- Petani cabai Sleman rugi besar. Pasalnya walau meningkat hasil panen, namun harga cabai rawit merah di kabupaten tersebut justru menurun drastis dalam berapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya harga cabai berkisar pada angka Rp65.000-Rp69.000.
Ketua Forum Petani Atoen Meto Yogyakarta asal Gedongan Kelurahan Sinduadi, Mlati, Yosep Adameus Seo Talelu, menuturkan, pada awal dan pertengahan bulan Maret, harga cabai stabil di angka Rp60.000 per kilo gram, tetapi dalam beberapa hari ini harga cabai rawit turun menurun drastis hingga Rp17. 000-Rp 20.000 perkilo.
“Tanggal 27 kemarin harga per kilo itu Rp 17 .000, padahal hari itu kebetulan hasil panen meningkat yang sebelumnya hanya 20 kilo namun naik hingga 40 kilo. Ini yang membuat kami petani – petani mengeluh sebab biasanya saat bulan Ramadhan harga cabai itu naik,” Kata Yos kepada wartawan JCCNetwork.id, Jumat ( 31/3/2023).
Menurutnya, saat ini banyak petani yang nampak mulai patah semangat. Bahkan mereka semakin gelisah apabila harga cabai terus berada di kisaran Rp17 000-Rp20.000. Otomatis petani bakal banyak menelan kerugian, mengingat petani bisa masuk dalam kategori untung apabila cabai sekilonya menyentuh angka Rp30.000 ke atas.
Bahkan, Yos menekankan bila harga masih terus anjlok seperti saat ini, maka semua petani cabai rawit dipastikan bakal bangkrut. Mengingat, biaya produksi mulai dari media tanam, pupuk, bibit , pestisida, hingga peralatan tidak bisa kembali akibat merugi.
“Lahan Pertanian Cabe Rawit merah milik Forum Petani Atoen Meto Yogyakarta itu 900 meter dengan jumlah 1.300 batang. Setiap panen itu diberi selang waktu tiga hari dalam seminggu. Pada proses panen 1-3 bisa mendapatkan 1-10 kilo dan panen 4-8 berkisar di 20 kilo lebih. Saat ini kami memasuki tahap panen ke-15 biasanya itu 40-60 kilo lebih. Tetapi karena sekarang kondisinya begini maka menjadi warning untuk kami,” tutup Dia. (Rito Nafie)