JCCNetwork.id- Tahun baru 2025 dibuka dengan kebijakan pajak yang mengundang perhatian. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang dan jasa mewah resmi naik dari 11 persen menjadi 12 persen. Kebijakan ini mulai berlaku per 1 Januari 2025 dan dikhususkan bagi kategori barang dan jasa yang tergolong mewah.
Dalam rapat akhir tahun 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kategori barang dan jasa mewah yang menjadi sasaran kenaikan ini. Berikut daftarnya:
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kategori barang mewah yang dikenakan PPN 12 persen, yang sebelumnya sudah terkena Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), yakni meliputi:
1. Kelompok Hunian Mewah
Termasuk rumah mewah, apartemen, kondominium, dan town house dengan harga jual Rp30 miliar atau lebih. Selain PPN 12 persen, kategori ini juga dikenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20 persen.
2. Kelompok Balon Udara dan Peluru
Barang seperti balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara tanpa tenaga penggerak, serta peluru senjata api dikenakan PPN 12 persen dengan tambahan PPnBM sebesar 40 persen.
3. Kelompok Pesawat Udara dan Senjata Api
Helikopter dan berbagai jenis senjata api dikenakan PPN 12 persen, ditambah PPnBM hingga 50 persen.
4. Kelompok Kapal Pesiar Mewah
Kapal pesiar dan kendaraan air eksklusif lainnya masuk kategori ini. Selain PPN 12 persen, tarif PPnBM untuk kategori ini mencapai 75 persen.
Sri Mulyani menegaskan bahwa barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk beras, jagung, dan susu segar, tidak terkena dampak kenaikan ini. Tarif PPN untuk barang-barang tersebut tetap 11 persen, bahkan beberapa mendapatkan pembebasan PPN.
“Seluruh barang dan jasa yang selama ini 11 persen, tetap 11 persen, tidak ada kenaikan,” kata Sri Mulyani.
