JCCNetwork.id- Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli, memutuskan untuk keluar dari PSI. Hal ini menyusul PSI tampaknya mendekati Prabowo Subianto, sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
“Mulai hari ini saya menyatakan keluar dari PSI, sebagai anggota dan kader PSI,” ucap Guntur Romli dalam jumpa pers, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).
Guntur Romli mengaku perkembangan terakhir membuatnya merasa tidak nyaman sehingga memilih untuk hengkang dari parpol pimpinan Giring Ganesa itu.
“Ada hal yang menganggu hati nurani saya dan idealisme saya dengan kehadiran Prabowo Subianto di DPP PSI, Rabu 2 Agustus 2023,” ungkapnya.
Guntur Romli merasa terkejut karena PSI sebelumnya memberikan penghargaan satir “Award Kebohongan Terlebay” untuk Prabowo Subianto pada Januari 2019. Penghargaan ini diberikan karena Prabowo mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang selang cuci darah RSCM digunakan berkali-kali sampai 40 pasien, yang kemudian dibantah oleh Direktur RSCM waktu itu.
“Saya sungguh terkejut, karena masih ingat Januari 2019, PSI pernah memberikan ‘Award Kebohongan Terlebay” pada Prabowo Subianto,” ucapnya.
Guntur mengakui bahwa tidak membenci Prabowo dan menghormatinya sebagai politikus sekaligus Menteri Pertahanan RI dalam kabinet Presiden Jokowi . Namun, Guntur tidak bisa menerima catatan tentang Prabowo Subianto di masa lalu.
“Fakta sejarah tak bisa diingkari. Keterlibatan beliau dengan pelanggaran HAM di masa lalu, penculikan aktivis, beberapa dari mereka tak diketahui nasibnya hingga saat ini. Sehingga beliau diberhentikan dari TNI, adalah fakta sejarah yang tak bisa dibantah dan hingga saat ini keluarga aktivis yang dihilangkan itu masih menuntut keadilan sampai saat ini,” tandasnya.