JCCNetwork.id-Daud Kim, seorang mualaf yang terkenal kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah masjid di Incheon, Korea Selatan.
Melalui unggahan di media sosial Instagramnya, Daud Kim memperlihatkan sebuah surat kepemilikan tanah di Incheon yang akan digunakan untuk pembangunan masjid.
Namun, hal ini menimbulkan pro dan kontra, karena warga sekitar meragukan keabsahan surat tersebut. Menurut mereka, surat tersebut hanyalah kontrak sewa tanah dan belum menjamin kepemilikan yang sah.
“Akhirnya, saya membeli lahan untuk membangun masjid di Korea. Mimpi saya akhirnya bisa terwujud,” tulis Daud Kim di akun Instagram miliknya @jaehan9192.
“Ayo bantu saya untuk membangun masjid ini,” harapnya.
Bukan hanya masalah legalitas kepemilikan tanah, tetapi juga terdapat kekhawatiran tentang lokasi pembangunan masjid. Warga setempat menunjukkan bahwa lahan yang disewa oleh Daud Kim terletak di area hijau Incheon, yang memiliki batasan penggunaan tertentu.
Mereka juga menyoroti bahwa ukuran bangunan yang diizinkan hanya sekitar 20% dari luas tanah yang disewa, menimbulkan pertanyaan mengenai kepraktisan pembangunan masjid di lokasi tersebut.
“Ia hanya menandatangani kontrak penjualan tanah dan belum mengamankan kepemilikan,” terang Naver mengutip beberapa keterangan warga sekitar Incheon.
Selain itu, perizinan pembangunan juga menjadi perhatian utama. Hingga saat ini, pemerintah setempat belum mengeluarkan izin resmi untuk pembangunan tempat ibadah tersebut. Situasi ini diperumit oleh sejarah pembangunan masjid sebelumnya di Korea Selatan, yang juga mengalami berbagai kendala dan protes dari warga setempat.
