JCCNetwork.id- Direktur Institut Studi Inovatif Generasi & Humanitas Terpadu (INSIGHT), Dede Rosyadi (Deros), angkat bicara terkait perekrutan jajaran direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Tengah.
Dari pengamatannya, mekanisme perekrutan BUMD Jateng justru sudah dijalankan secara terbuka sesuai prosedur. Tahapan seleksi diumumkan ke media, jadwal rekrutmen dipublikasikan, serta kesempatan diberikan kepada seluruh kandidat. Karena itu, ia menilai pernyataan yang menyebut kurang transparan sangat menyesatkan publik.
“Proses ini sudah sangat terbuka, diumumkan ke media, jadwal jelas, waktunya juga diberikan kepada para kandidat. Jadi tidak tepat jika ada opini seleksi kurang transparan,” ujar Deros, Jumat (3/10/2025).
Ia mengajak masyarakat untuk mendukung langkah Pemprov Jateng yang dinilainya membawa kebaikan dan kemajuan bagi rakyat. Kritik dan masukan tetap boleh diberikan, namun menurutnya harus disampaikan secara jelas dengan identitas dan dasar yang terang, bukan sekadar melempar isu menyesatkan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
“Mari kita dukung apapun kebijakan Pemprov yang membawa kebaikan. Kalau ada usulan silakan, tapi jelas siapa, dari mana, bukan seperti anak kecil yang lempar batu sembunyi tangan,” tambahnya.
Sebelumnya, Ombudsman RI melalui Kepala Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida, menyoroti proses seleksi direksi dan komisaris BUMD yang dianggap berpotensi melanggar prinsip akuntabilitas dan transparansi. Ia menilai tahapan seleksi tidak diumumkan secara luas dan DPRD tidak dilibatkan.
Padahal, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan sudah menjelaskan bahwa mekanisme rekrutmen merupakan kewenangan eksekutif melalui panitia seleksi (Pansel). DPRD tidak dilibatkan secara teknis, namun tetap memiliki fungsi pengawasan.
