JCCNetwork.id- Wisuda, sebuah momen yang dinantikan oleh para mahasiswa setelah bertahun-tahun menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas akhir, membawa kebahagiaan bagi banyak keluarga.
Namun, bagi keluarga Achmad Rofiuzein, wisuda Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ke-108 dipenuhi dengan duka mendalam. Rofiuzein, bersama ayah dan tiga anggota keluarganya, menjadi korban kecelakaan maut di Tol Boyolali pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Rombongan dari SD Darul Falah Kenjeran Surabaya, termasuk keluarga Rofiuzein, berencana berwisata ke Yogyakarta saat insiden tragis itu terjadi.
Putra terakhir dari almarhum KH Abdul Manan, yang juga Ketua Yayasan SD Darul Falah, seharusnya merayakan kelulusannya pada Senin, 29 Juli 2024. Namun, nasib berkata lain, dan saat wisuda, momen haru terasa saat sang kakak menggantikan Rofiuzein di panggung.
Keluarga tetap merasa bangga atas pencapaian Rofiuzein yang berhasil menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar sarjana. Arif Mansyuri, dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA, mengenang Rofiuzein sebagai mahasiswa aktif yang mandiri.
“Di masa perkuliahannya, Rofiuzein membiayai diri sendiri dengan bekerja sebagai (driver) Gojek, Grab, dan Shopeefood untuk membayar UKT, serta makan sehari-hari,” kata Arif, Selasa (30/7/2024), dikutip.
Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, Rofiuzein juga terlibat dalam berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Prodi, PMII, dan Iqma. Di luar kampus, ia mengajar dan menjabat sebagai bendahara di Yayasan SDI Darul Falah yang dibina ayahnya.
“Banyak program-program unggulan yang diterapkan Achmad Rofiuzein di SDI Darul Falah, diperoleh dari hasil diskusi dengan dosen dan teman-temannya di UINSA,” jelasnya.
Dikenal sebagai sosok rendah hati dan humoris, Rofiuzein sering mentraktir teman-temannya saat istirahat perkuliahan.
“Selain itu, ia adalah tahfidz Qur’an, sehingga banyak teman-temannya yang murojaah dan setor hafalan kepada saudara Rofiuzein,” ujarnya.
“Namun, semua itu telah tiada saat kabar duka datang. Ketika ia ingin memberikan reward kepada guru-guru SDI Darul Falah, yaitu rekreasi ke Yogyakarta. Elf yang ditumpanginya waktu itu mengalami insiden kecelakaan. Sehingga beberapa keluarganya meninggal dunia. Kita doakan bersama semoga almarhum husnul khotimah aamiin,” pungkasnya.
Tragedi terjadi saat Rofiuzein ingin memberikan penghargaan kepada guru-guru SDI Darul Falah dengan mengajak mereka rekreasi ke Yogyakarta. Namun, kecelakaan maut di Tol Solo-Ngawi, Km 497+800, wilayah Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, mengakhiri mimpi mereka.
Elf yang ditumpangi Rofiuzein menabrak truk tronton yang mengangkut bata ringan, mengakibatkan enam orang tewas, termasuk dua balita, dan belasan lainnya luka-luka.
Korban tewas dalam kecelakaan ini adalah Abdul Manan (70 tahun), guru olahraga Achmad Rofiuzein (26), guru bahasa Arab Rifatul Fatati (27), serta dua cucu Abdul Manan, Abdurohim (9 bulan) dan Adiba Mulazima Faudah Falah (4 tahun).