JCCNetwork.id- Guncangan kuat terasa di sejumlah wilayah Selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat pada Rabu (8/5/2024) pagi, saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.2 melanda area tersebut. Menyusul peristiwa ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lantas memberikan penjelasan.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, menegaskan bahwa gempa tersebut dikategorikan sebagai jenis gempa menengah, yang tidak membawa potensi tsunami.
“Gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng (intra-slab),” kata Ardhianto, Rabu (8/5/2024).
Data dari BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa terletak di wilayah laut, dengan koordinat 9,60° LS ; 115,81° BT, sekitar 108 kilometer arah Barat Daya Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Meskipun gempa tersebut cukup dalam, dengan kedalaman 82 kilometer, dampaknya terasa di beberapa wilayah terdekat.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya.
Meski demikian, BMKG mengonfirmasi bahwa hingga pukul 06.30 WITA, belum ada tanda-tanda gempa susulan. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
