JCCNetwork.id-Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (5/12/2024), Dewan Ekonomi Nasional (DEN) kembali menggelar rapat penting dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas sejumlah isu krusial yang tengah dihadapi negara, serta kebijakan-kebijakan strategis yang akan diambil guna mempercepat pemulihan dan perkembangan ekonomi nasional.
Dalam rapat tersebut, salah satu agenda utama yang dibahas adalah mengenai pelaksanaan program percepatan atau yang dikenal dengan istilah quick win, yang diharapkan dapat memberikan dampak langsung dan signifikan dalam waktu dekat.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah merumuskan 53 program quick win yang akan segera diluncurkan dalam waktu bertahap.
Program-program tersebut, menurut Luhut, mencakup berbagai sektor penting yang menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat dan menyelesaikan persoalan-persoalan prioritas negara.
Salah satu program yang cukup mendapat perhatian adalah terkait penanganan polusi udara di Jakarta, sebuah isu lingkungan yang selama ini menjadi sorotan publik.
Menurut Luhut, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah polusi udara yang semakin memburuk di ibukota.
“Untuk penanganan air polution di Jakarta, saya kira akan segera diumumkan. E-catalog versi enam juga di bulan depan,” kata Luhut seusai bertemu dengan Prabowo Subianto, Kamis (5/12/2024) malam.
Langkah ini tentunya sangat dinantikan mengingat dampak buruk polusi udara yang mempengaruhi kesehatan masyarakat serta kualitas hidup di Jakarta.
Selain itu, Luhut juga menyampaikan bahwa program e-catalog versi enam yang akan diluncurkan bulan depan, merupakan salah satu inovasi yang berfokus pada transparansi dan efisiensi belanja negara.
Dengan program ini, belanja pemerintah akan lebih terstruktur dan terkontrol dengan baik, mengingat e-catalog versi enam nantinya akan mencakup 95% dari seluruh belanja anggaran negara (APBN).
Luhut menjelaskan bahwa dengan adanya sistem digitalisasi yang lebih canggih ini, pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dapat dilakukan secara lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Efisiensi, menurut Luhut, menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Ia yakin bahwa jika sebagian besar dari program efisiensi ini dapat dijalankan dengan baik, maka target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.
Luhut menambahkan bahwa penerapan government technology akan menjadi ujung tombak dalam mendorong transformasi digital di sektor pemerintahan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih responsif dan cepat.
Dengan adanya digitalisasi yang semakin maju, maka segala data yang ada di kementerian dan lembaga pemerintah dapat diakses dengan lebih mudah dan transparan.
Secara keseluruhan, Luhut optimis bahwa pelaksanaan program quick win yang terdiri dari 53 inisiatif strategis ini akan memberikan dorongan yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, sekaligus mempercepat terwujudnya pemerintahan yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Program-program ini, yang rencananya akan diumumkan secara bertahap, diyakini akan mengubah wajah pemerintahan Indonesia menuju arah yang lebih modern dan berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto sendiri, menurut Luhut, telah memutuskan untuk segera melaksanakan semua program tersebut, yang diharapkan dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Dengan komitmen yang tinggi dari Presiden Prabowo Subianto dan dukungan penuh dari jajaran pemerintah, Indonesia berharap dapat melewati tantangan-tantangan besar yang ada, serta mempercepat langkah-langkah strategis untuk mencapai kemajuan ekonomi yang lebih baik di masa depan.
“Jadi kombinasi-kombinasi tadi dengan digitalisasi, semua data yang ada di kementerian atau institusi pemerintahan itu segera akan dilakukan (digitalisasi). Ujungnya nanti government technology. Jadi saya kira Presiden Prabowo Subianto sudah putuskan dan akan segera dilaksanakan,” kata Luhut terkait 53 program quick win yang akan segera diumumkan secara bertahap.