JCCNetwork.id-George Russell menghadapi tekanan yang konstan dalam balapan Formula 1 dengan dukungan dari seorang psikolog.
Dalam wawancaranya dengan Motorsport, dia mengungkapkan bahwa bekerja dengan psikolog selama empat tahun telah membantu efektivitasnya dalam mengelola tekanan tersebut.
Russell menekankan pentingnya merefleksikan pengalaman setelah akhir pekan balapan untuk mengatur strategi berikutnya.
“Saya telah bekerja dengan psikolog selama empat tahun. Setiap orang berbeda, tapi bagi saya ini efektif,” katanya seperti dikutip Motorsport.
Pembalap asal King’s Lynn ini juga mengungkapkan bagaimana dia berdiskusi dengan psikolognya tentang cara mengelola penilaian dari media dan penggemar yang bisa berubah-ubah drastis dari waktu ke waktu. Russell mengakui bahwa seringkali, tantangan terbesar yang dihadapinya terjadi dalam pikirannya sendiri.
“Satu saat Anda adalah pahlawan, saat berikutnya Anda dianggap bodoh. Hal itu bisa berubah dari sesi latihan ke kualifikasi atau dari satu balapan ke balapan berikutnya,” jelas pembalap asal King’s Lynn ini.
Dia juga membagikan pengalaman belajarnya dalam menghadapi situasi balapan yang berbeda, mulai dari mengatasi kualifikasi buruk hingga mempertahankan pola pikir positif setelah hasil latihan yang baik.
Berkompetisi di samping Lewis Hamilton, Russell menemukan keseimbangan yang tepat dalam menghadapi semua tantangan ini.
“Saya belajar bagaimana menghadapi kualifikasi setelah sesi latihan yang buruk atau menentukan pola pikir yang tepat setelah latihan yang baik,” tutur Russell.
George Russell, yang saat ini berusia 26 tahun, menyimpulkan bahwa bantuan dari psikolog telah sangat membantu dirinya dalam mengelola tekanan dan mengembangkan pola pikir yang sesuai untuk bersaing di ajang Formula 1.
“Apakah saya perlu memikirkan hal itu atau tidak? Haruskah saya melihat datanya atau tidak? Saya telah menemukan keseimbangan yang tepat di area tersebut dan itu bekerja dengan baik untuk saya,” lanjutnya.